Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Jumat (19/02), pelemahan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi oleh profit taking pasar merespon negatif penurunan BI rate hingga 25 BP menjadi 7 persen. Namun secara mingguan rupiah kembali mencetak penguatan untuk 6 pekan berturut terhadap dollar.
Pelemahan rupiah dari pagi ke sore membuat asing melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham kapital besar yang sudah mahal sehingga tercetak net sell sebesar Rp912 miliar. Dan aksi asing ini membuat IHSG ditutup turun 1,7 persen ke posisi 4698.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,03% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13508/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13520/US$. Pelemahan kurs hingga siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13549 dari hari sebelumnya 13479 pada hari Kamis (18/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,617.00 dari posisi 13,546.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meski dollar AS diperkirakan menguat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens