Pergerakan saham sektor keuangan khususnya saham perbankan terpantau masih alami tekanan kuat usai perdagangan sesi pertama hari ini meski pemerintah mengubah rencana membatasi margin perbankan pasca rapat koordinasi pemerintah yang dilakukan semalam.
Tampak saham-saham perbankan alami tekanan jual asing cukup tinggi dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) alami tekanan jual lebih besar dengan valuasi diatas 300 miliar sedangkan saham perbankan lainnya hanya dibawah 100 miliar saja. Hampir semua saham perbankan kelas atas alami tekanan jual cukup kuat kecuali saham BBCA yang alami penguatan tipis.
Pemerintah targetkan suku bunga perbankan harus turun ke satu digit pada kuartal IV nanti dengan alasan suku bunga BI sudah diturunkan sebanyak dua kali dalam tahun ini. Lalu pemerintah menetapkan batas maksimal bunga deposito yang kini 200 BP diatas BI rate dan larangan bunga tinggi atas simpanan pemerintah.
Melihat pergerakan saham sektor keuangan di bursa, akhir pekan lalu banyak saham perbankan anjlok parah hingga 6,4 persen paling besar kejatuhannya yang dialami saham BBNI. Secara sektoral saham sektor keuangan akhir pekan lalu anjlok hingga 3,3 persen dan awal pekan kembali tertekan namun dengan volume yang lebih rendah yaitu turun 0,8 persen. Anjloknya saham ini terjadi ketika pemerintah umumkan pembatasan net interest margin (NIM) dibawah 5% bagi industri perbankan tanah air.
Untuk pergerakan saham perbankan selanjutnya, hingga akhir perdagangan pasar masih merespon negatif sikap pemerintah akhir pekan lalu khususnya investor asing. Pasar sedang mencermati hasil rapat koordinasi pemerintah ini sehingga pergerakan saham perbankan akan positif kembali pada perdagangan besok.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens