Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (23/02) ditutup turun -1,16% pada 4654,05. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun -1,48% ke posisi 810.39. Pelemahan IHSG terpicu penurunan Rupiah dan pelemahan bursa Asia dan Eropa.
Terpantau sore ini kurs Rupiah melemah -0,30% pada 13,430 per dollar AS. Pelemahan Rupiah menekan IHSG di akhir perdagangan.
Pelemahan bursa Asia dan Eropa juga memberikan sentimen negatif pelemahan IHSG pada akhir perdagangan saham hari ini. Bursa Asia berakhir negatif sore ini, semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah. Demikian juga bursa Eropa sore ini dibuka melemah mengikuti pelemahan bursa Asia.
IHSG sore ini tertekan 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang turun -2,72%. Pada penutupan perdagangan sore ini tercatat 88 saham menguat, sedangkan 193 saham melemah. Di akhir perdagangan saham sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 4,85 miliar saham dengan nilai mencapai 6,08 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 258,361 kali.
Namun sekalipun mengalami pelemahan, dana asing justru masuk ke pasar modal Indonesia. Tercatat dana asing yang masuk mencapai Rp. 451,24 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat dengan aksi bargain hunting saham-saham kapital besar. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4648-4610, dan kisaran Resistance 4708-4739.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang