Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Selasa (01/03), indeks Nikkei berakhir naik 58.75 poin, atau 0,37 persen, di 16.085,51. Penguatan indeks Nikkei terdorong data tenaga kerja dan bisnis investasi yang positif.
Lihat :Awal Indeks Nikkei Tertekan Penguatan Yen Dan Pelemahan Ekonomi Domestik
Ketersediaan lapangan kerja Jepang meningkat menjadi 1,28 pada bulan Januari, mencapai tingkat terkuat dalam lebih dari 24 tahun, karena pasar tenaga kerja tetap kuat di grosir, ritel dan industri lainnya, kata pemerintah, Selasa (01/03).
Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Januari juga menunjukkan peningkatan, jatuh ke 3,2 persen dari 3,3 persen pada Desember, kata pemerintah dalam laporan terpisah. Angka tersebut merupakan level terendah dalam tiga bulan.
Pada akhir perdagangan sore ini saham-saham yang menguatkan indeks Nikkei adalah saham Nichirei Corp yang naik 7,12%, saham Shionogi & Co Ltd naik 5,15%, saham Haseko Corp naik 3,68%, saham Tokyo Tatemono Co Ltd naik 3,68%, saham Nitto Denko Corp naik 3,61%.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun tajam 60 poin atau 0,37% pada 16,160, naik dari perdagangan sebelumnya pada 16,100.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS yang didominasi kenaikan. Data ISM Manufacturing PMI Februari, ISM Manufacturing Employment Februari, ISM Manufacturing Prices Februari, diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Sedangkan data Markit Manufacturing PMI Final Februari, diindikasikan turun dari hasil sebelumnya. Jika hasil positif terealisir, akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei diperkirakan berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan Yen. Namun jika Yen tetap menguat dengan menguatnya sentimen safe haven, akan kembali menekan indeks Nikkei. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 15,800-15,309, dan kisaran Resistance 16,643-17,135.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
