Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dini hari (11/03). Harga komoditas ini mengalami kenaikan dengan menguatnya mata uang Real Brazil. Kenaikan ini merupakan kenaikan mendekati tujuh minggu tertinggi.
Pada penutupan perdagangan mata uang, mata uang Real Brazil menguat. Pasangan kurs USDBRL berakhir melemah 1,71% pada 3.6171.
Karena negara Brazil adalah produsen besar dan eksportir gula kasar, dimana mata uangnya sangat berdampak besar pada pasar komoditas gula ini. Dengan menguatnya Real Brazil, melemahkan dollar AS, maka harga komoditas yang dijual dalam mata uang ini menjadi lebih murah dan dampaknya permintaan naik.
Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 terpantau menguat . Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,19 sen atau setara dengan 1,30 persen pada posisi 14,82 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Gagal Tembus Level Kunci 15 Sen
Namun sentimen bullish juga tampak pada perdagangan gula.
Dalam webinar pada Kamis, Platts Kingsman memperkirakan produksi tebu di pusat-selatan Brasil sebesar 620 juta ton di 2016-17, naik dari 599,5 juta ton di 2015-16.
Platts Kingsman memprediksi produksi gula di pusat-selatan Brasil berada pada 35,1 juta ton pada 2016-17, naik 2,1 juta dari sebelumnya pada tahun tanaman April / Maret.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICEFutures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi peningkatan produksi gula. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 15,30 sen dan 15,80 sen. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 14,30 sen dan 13,80 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
