Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari Kamis (17/03), kekuatan rupiah terhadap dollar AS terus bertambah hingga naik diatas 1 persen lebih. Parahnya anjlok dollar AS akibat tekanan prospek kenaikan suku bunga the Fed yang mengecewakan membuat rupiah diminati banyak asing, selain itu pasar positif terhadap penetapan BI rate yang tidak berubah hari ini oleh BI. Dan penguatan hari ini berhasil capai posisi tertinggi dalam 10 bulan sejak perdagangan bulan Mei 2015.
Kuatnya pergerakan rupiah hinggaakhir perdagangan berdampak baik terhadap perdagangan bursa saham, dimana asing kembali tambah modalnya sehingga net buy menjadi Rp374 miliar lebih. Masuknya modal asing cukup besar hari ini mensupport kenaikan IHSG mencapai 0,5 persen ke posisi 4886.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi kenaikan 1,44% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13075/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13106/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI sedikit terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13166 dari hari sebelumnya 13169 pada hari Rabu (16/03), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13232 dari posisi 13235 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih bergerak positif kembali oleh proyeksi pelemahan kurs dollar terhadap rival-rivalnya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens