Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari terakhir pekan ini (22/03), rupiah yang melemah sejak awal perdagangan kesulitan untuk rebound sehingga ditutup melemah baik secara harian juga secara mingguan. Pelemahan rupiah pekan ini merupakan pelemahan mingguan pertama setelah 10 bulan berturut berhasil menekan dollar secara mingguan.
Pelemahan rupiah hingga penutupan sore memberikan dampak negatif bagi bursa saham, dimana asing banyak lakukan profit taking dan mencetak net sell sebesar Rp124 miliar lebih. Keluarnya modal asing cukup besar pagi ini membuat IHSG terkoreksi 0,6 persen ke posisi 4827.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,57% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13258/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13196/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI, rupiah Kamis diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke posisi 13250 dari hari sebelumnya 13167 pada hari Rabu (23/03), sedangkan kurs transaksi antar bank menurun ke posisi 13316 dari posisi 13233 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak positif kembali meski dollar diakhir perdagangan berpotensi menguat kembali.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens