Pasar Saham Eropa berakhir naik pada penutupan perdagangan Selasa malam, terdorong rally harga komoditas, di tengah laporan laba yang mixed.
Indeks FTSE 100 ditutup pada posisi 6.242,39, naik 42,27 poin atau 0,68%
Indeks DAX ditutup pada posisi 9.761,47, naik 78,48 poin atau 0,81%
Indeks CAC 40 ditutup pada posisi 4.345,91, naik 33,28 poin atau 0,77%
Indeks IBEX 35 ditutup pada posisi 8.546,30, naik 48,70 poin atau 0,57%
Indeks Pan-Eropa STOXX 600 mengalami sesi berombak, sebelum menutup naik sekitar 0,5 persen.
Lihat : Bursa Eropa Bergerak Mixed Mencermati Pergerakan Minyak Mentah
Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan laporan terbaru World Economic Outlook pada Selasa, mengumumkan bahwa mereka telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia. IMF mengatakan sekarang melihat ekonomi global tumbuh hanya 3,2 persen pada 2016, dimana 0,2 poin persentase turun dari perkiraan Januari-nya.
Komoditas memberikan dorongan bagi pasar Eropa pada Selasa, dengan sumber daya dasar yang dinobatkan sebagai sektor berkinerja terbaik Eropa, menyelesaikan lebih dari 3 persen dengan kenaikan harga logam dan dolar AS yang lemah mendorong saham individu.
Saham Anglo American melonjak ke puncak, menutup 9,2 persen lebih tinggi, dengan penjualan berlian positif dari unit De Beers, sementara raksasa baja Arcelor Mittal melonjak 3 persen setelah Goldman Sachs menaikkan target harga untuk saham.
Harga minyak mentah melonjak menjelang akhir sesi perdagangan Eropa, menyusul laporan bahwa Rusia dan Arab Saudi telah sepakat untuk menindaklanjuti dengan pembekuan produksi, bahkan jika Iran memilih untuk tidak berpartisipasi dalam rencana untuk memperbaiki kekenyangan pasokan global.
Harga minyak mentah berjangka Brent dan AS keduanya melonjak lebih dari 3 persen saat penutupan, diperdagangkan masing-masing sekitar $ 44,39 dan $ 41,66.
Sementara itu, laba musim di Eropa dimulai pekan ini, dengan perusahaan memberikan hasil campuran ke pasar.
Perusahaan mode rumah mewah LVMH melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama dari 4 persen tahun-ke-tahun, namun pendapatan di divisi busana kunci jatuh datar. LVMH dilaporkan melemah dalam wisata belanja di pasar utama seperti Perancis, mengirimkan saham melemah tajam pada perdagangan pagi. Namun, saham membalikkan kerugian untuk menutup naik 1,5 persen.
Di tempat lain, fashion online retailer Inggris ASOS mencatat kenaikan 18 persen laba sebelum pajak tahun-ke-tahun dalam enam bulan hingga 29 Februari mengirimkan saham melonjak, ditutup naik hampir 9 persen. Dan pembuat aroma Swiss, Givaudan selesai dekat 3 persen lebih tinggi, setelah mengatakan penjualan di tiga bulan pertama tahun ini naik 5,8 persen tahun-ke-tahun.
Saham Dassault Aviation tergelincir lebih dari 3 persen setelah Goldman Sachs memangkas target harga untuk saham dan dihapus dari daftar beli pan-Eropa.
Saham grup hotel Accor melonjak setelah laporan bahwa Jinjiang International meningkatkan sahamnya di perusahaan. Perusahaan ditutup naik 5,6 persen.
Beberapa bank Italia yang membukukan keuntungan yang solid pada sesi pagi hari Selasa setelah memimpin lembaga keuangan di negara tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah 5000000000 € ($ 5700000000) dana dukungan negara untuk membantu mengatasi pinjaman bank buruk pada Senin malam, menurut Reuters.
Meskipun berita positif, investor menyatakan keprihatinan atas rencana pada hari Selasa, dengan saham beberapa bank Italia membalikkan keuntungan perdagangan ujung bawah pada Selasa, dengan Banco Popolare dan Unicredit baik mendekati zona merah. Namun BMPS berakhir lebih tinggi.
Sore ini akan dirilis data Industrial Production Februari, yang diindikasikan menurun baik secara bulanan maupun bulanan.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan meningkat dibandingkan hasil negatif sebelumnya. Jika hasil ini terealisir akan menekan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan bergerak lemah jika data Industrial Production terealisir melemah dan jika harga minyak mentah juga terealisir melemah.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
