Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Kamis (14/04), IHSG retreat, turun 10,56 poin atau 0,22% pada 4842,45. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking investor lokal memanfaatkan kenaikan saham pada perdagangan sebelumnya.
Aksi profit taking terpicu pelemahan Rupiah. Terpantau pasangan kurs USDIDR naik 0,33 persen pada 13,207.
Pelemahan IHSG mengabaikan sentimen positif penguatan bursa global.
Bursa Saham AS ditutup naik lebih 1 persen pada akhir perdagangan Rabu, terdorong kenaikan saham sektor keuangan. Indeks Dow Jones ditutup naik 1,06 persen, ke 17,908.28, dengan kenaikan tertinggi saham JPMorgan Chase. Indeks S & P 500 ditutup naik 1,00 persen, pada 2,082.42, dengan sektor keuangan memimpin tujuh sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup naik 1,55 persen, pada 4,947.42.
Lihat : Akhir Bursa Wall Street Naik Tertinggi Tahun 2016
Bursa Eropa juga berakhir positif pada penutupan perdagangan semalam. Pasar Saham Eropa berakhir naik terdorong peningkatan ekspor Tiongkok.
Sementara itu, pada perdagangan siang ini, bursa Asia juga bergerak positif terpicu kenaikan bursa Wall Street.
IHSG siang ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Pertambangan yang turun sebesar 1,20%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 125 saham menguat, sedangkan 133 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,33 miliar saham dengan nilai mencapai 3,49 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 165.200 kali.
Namun pelemahan IHSG siang ini diimbangi oleh aksi beli saham investor asing. Siang ini tercatat dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 67,25 miliar.
Lihat : IHSG 14 April Dibuka Positif Terdukung Penguatan Bursa Global
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan aksi profit taking lanjutan, namun bisa kembali naik jika aksi beli saham investor asing terus berlanjut dengan dorongan penguatan bursa global. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4811-4781, dan kisaran Resistance 4873-4904.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
