Harga Karet Tocom 2 Mei Tergerus Pelemahan Minyak Mentah

718

Harga karet alami berjangka Tocom pada penutupan perdagangan Senin siang (02/05) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom tergerus penurunan harga minyak mentah sesi Asia.

Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan sesi Asia pada hari Senin (02/05) tertekan peningkatan produksi di Timur Tengah melebihi penurunan produksi AS dan pelemahan baru-baru ini dalam dolar AS.

Persediaan OPEC naik menjadi 32.640.000 barel per hari (bph) pada bulan April, dari 32.470.000 barel per hari pada bulan Maret, menurut survei Reuters. Bahwa jumlah tersebut hampir sama dengan posisi Januari pada 32.650.000 barel per hari, ketika Indonesia kembali ke OPEC untuk meningkatkan produksi ke tertinggi setidaknya sejak 1997.

Harga minyak mentah berjangka AS turun 48 sen, atau lebih dari satu persen, di $ 45,44 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 46,77 per barel pada 0440 GMT, turun 60 sen, atau 1,3 persen, dari pemukiman terakhir.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tertekan Peningkatan Produksi OPEC

Pelemahan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih murah. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami penurunan.

Pada perdagangan hari ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Oktober 2016 ditutup turun sebesar -7,3 yen menjadi 187,5 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 194,8 yen per kilogram.

Lihat : Harga Karet Tocom 28 April Ditutup Negatif Tertekan Penguatan Yen

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi alami tekanan dipengaruhi oleh potensi lanjutan pelemahan harga minyak mentah.

Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan mengetes level Support di 182,50 yen dan 177,20 yen. Harga akan menemui Resistance pada level 192,50 dan 197,50 yen jika harga berbalik ke teritori positif.

 
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center

Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here