Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (03/05), IHSG naik 21,03 poin atau 0,44% pada 4829,35. Penguatan IHSG terpicu aksi beli saham investor lokal.
Aksi beli saham investor lokal memanfaatkan penurunan saham-saham pada perdagangan kemarin, juga didukung penguatan bursa Wall Street dan optimisme ekonomi Indonesia.
Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Senin, terbantu penurunan indeks dolar AS. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,66 persen, di 17,891.16, dengan kenaikan tertinggi saham Home Depot. Indeks S & P 500 ditutup naik 0,78 persen, pada 2,081.43, dengan sektor konsumen memimpin semua sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup naik 0,88 persen, pada 4,817.59.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Setelah Indeks Dollar AS Melemah
Bursa Asia pagi ini dibuka positif mengikuti penguatan bursa Wall Street. Terpantau Indeks ASX 200 naik 0,52 % pada 5.270,40 terdorong penguatan saham keuangan. Indeks Kospi naik 0,41% pada 1.986,28. Sedangkan bursa Jepang libur hari ini memperingati Hari Konstitusi Jepang.
Penguatan IHSG juga didukung oleh penguatan ekonomi Indonesia setelah inflasi turun atau terjadi deflasi. Indeks Harga Konsumen Indonesia bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen. Deflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2000, demikian dinyatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin di Jakarta, Senin (02/05).
BPS menyatakan bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yaitu yang pertama pada kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, di antaranya padi-padian termasuk beras, daging, ikan segar dan ikan olahan, telur, dan bumbu-bumbuan.
Lihat : Bulan April Deflasi 0,45 Persen, Tertinggi Sejak Tahun 2000
Penguatan IHSG juga terdukung meningkatnya aktifitas manufaktur Indonesia. Kemajuan ekonomi Indonesia diperpanjang sampai April, dengan kenaikan kuat dalam masuknya pesanan baru memimpin produsen untuk meningkatkan produksi lagi. Bisnis menambahkan pekerja tambahan lebih dari sebulan dan juga membeli lebih banyak barang. Meskipun demikian, ada tanda-tanda peningkatan kapasitas berlebih, karena tingkat kerja menurun pada tingkat yang lebih tajam.
Sementara itu, tingkat persediaan yang menumpuk, dengan tekanan inflasi tetap lemah. Disesuaikan dengan faktor musiman, Nikkei Indonesia Purchasing Managers ‘Manufacturing Index (PMI) – indeks pengukur yang dirancang untuk memberikan angka tunggal dari manufaktur kondisi bisnis -adalah naik dari 50,6 pada bulan Maret mencapai tertinggi 21-bulan menjadi 50,9 pada April.
Lihat : Aktifitas Manufaktur Indonesia April Tertinggi 21 Bulan
IHSG siang ini terdukung oleh 8 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi pada sektor Keuangan yang naik sebesar 1,39%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 173 saham menguat, sedangkan 123 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 2,61 miliar saham dengan nilai mencapai 2,42 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 120.354 kali.
Lihat : IHSG 3 Mei Dibuka Naik Terdukung Penguatan Bursa Global Dan Ekonomi Domestik
Siang ini aksi profit taking investor asing masih terus berlanjut. Tercatat siang ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 218,61 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan lanjutan aksi beli saham dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4797-4765, dan kisaran Resistance 4861-4893.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang