Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (11/05) ditutup naik. Kenaikan harga kakao terpicu perlambatan panen di Pantai Gading.
Kenaikan harga kakao berjangka lebih tinggi karena pasar terpicu awal panen yang lambat untuk tanaman menengah di produsen atas Pantai Gading.
Cuaca kering dan panas pekan lalu di sebagian besar wilayah utama kakao Pantai Gading merusak tanaman yang diperlukan untuk memastikan biji kakao yang berlimpah berkualitas baik selama tahap terakhir dari pertengahan tanaman, demikian pernyataan petani, Senin.
Lihat : Harga Kakao ICE Rebound Akibat Perlambatan Produksi Pantai Gading
Di akhir perdagangan Selasa dini hari harga kakao berjangka kontrak Juli 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 22 dollar atau 0,71 persen pada posisi 3.101 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan kekuatiran perlambatan produksi.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 3.050 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.000 dollar. Sedangkan level resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 3.150 dollar dan 3.200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang