Keuangan BMRI Sedang Turun, Sahamnya Juga Tertekan Kuat

501

Jelang penutupan perdagangan saham  awal pekan (16/05), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali bergerak negatif yang banyak mendapat tekanan jual dari investor asing merespon buruknya kinerja bursa saham kawasan Asia. Selain sentimen tersebut anjloknya saham BMRI juga dipicu pemberitaan kinerja keuangan perseroan sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Kinerja keuangan perseroan pada Q1-2016 lebih rendah dari pencapaiaan laba bersih periode Q1-2015, dimana laba bersih 3 bulan pertama tahun 2016 hanya  sebesar Rp3,817 miliar sedangkan tahun sebelumnya  sebesar Rp5,138 miliar. Buruknya kinerja ini paling banyak disebabkan oleh membengkaknya biaya cadangan kredit dan beban-beban lainnya yang harus ditanggung perseroan, memangkas kenaikan pendapatan operasional.

Pendapatan operasi atau operating income BMRI periode tersebut mencapai Rp17,2 triliun atau meningkat Rp2,4 triliun dari periode tahun sebelumnya. Meningkatnya pendapatan paling banyak disupport oleh   pendapatan bunga bersih dan premi bersih mencapai Rp13,0 triliun dan selebihnya dari  fee based income. Biaya  provisi BMRI dalam 3 bulan itu meningkat sebesar 198,61 persen menjadi Rp 4,31 triliun, yang juga disertai buruk atau naiknya  rasio kredit bermasalah atau  NPL  dari 1,81 persen menjadi 2,89 persen.

Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (16/05), saham BMRI dibuka lemah pada posisi 9100 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 9300. Volume perdagangan saham baru  mencapai 299 ribu lot  saham dengan net sell asing mencapai Rp45 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI perdagangan sebelumnya bearish  dengan indikator MA  bergerak turun   dan  indikator Stochastic bergerak turun masuk area jenuh jualnya.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan  +DI yang  bergerak datar menunjukan pergerakan BMRI dalam rawan koreksi.  Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya  pada target level support di level 9150 hingga target resistance di level 9975

Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here