Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (16/05) berakhir turun 0,63 persen pada 4731.56. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing dipicu pelemahan data ekspor dan impor Indonesia.
Siang ini telah dirilis data ekspor Indonesia secara tahunan bulan April yang membukukan hasil -12,65%, yang turun dari perkiraan ekonom pada -11%, namun masih lebih baik dari hasil sebelumnya pada -13,5%.
Sedangkan data impor Indonesia secara tahunan bulan April membukukan hasil -14,62%, yang turun dari perkiraan ekonom pada -9,15%, juga dari hasil sebelumnya pada -10,41%.
Namun untuk data perdagangan mencatat hasil surplus yang melebar sebesar 0,67 miliar dollar AS, naik dari perkiraan ekonom 0,19 miliar dollar AS, juga naik dari hasil sebelumnya 0,51 miliar dollar AS.
IHSG sore ini tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang turun -1,81%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 129 saham menguat, sedangkan 171 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 5,76 miliar saham dengan nilai mencapai 7,33 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 360.688 kali.
Lihat : IHSG 16 Mei Sesi 1 Tertekan Melemahnya Data Ekspor Dan Impor
Hingga akhir perdagangan sore ini aksi profit taking investor asing mulai menurun. Tercatat sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 78,90 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi penguatan bursa global dan surplus perdagangan Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4700-4688, dan kisaran Resistance 4761-4793.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang