Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terpicu Perkiraan Gangguan Pasokan

592

Harga minyak mentah naik untuk sesi kedua berturut-turut pada Selasa, dengan minyak mentah AS mencapai tertinggi enam bulan, karena sentimen bearish Goldman Sachs memberikan dukungan harga minyak.

Harga minyak mentah telah rally untuk sebagian besar dalam dua minggu terakhir karena kombinasi gangguan produksi dari Nigeria, Venezuela dan lainnya, juga penurunan produksi AS dan Kanada setelah kebakaran di wilayah pasir minyak Alberta.

Gangguan memicu U-turn prospek pasar minyak dari Goldman Sachs. Goldman yang telah lama memperingatkan kapasitas penyimpanan global dan kecelakaan harga minyak lain membuat harga minyak mencapai serendah $ 20, sekarang melihat perdagangan minyak mentah AS setinggi $ 50 di paruh kedua 2016.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 50 sen menjadi $ 48,22 per barel pada 0306 GMT. WTI mencapai $ 48,28 di awal sesi, tertinggi sejak November.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen menjadi $ 49,25 per barel, mendekati level tertinggi enam bulan dari $ 49,47 yang tercapai pada Senin.

Lihat : Harga Minyak Mentah Naik Tertinggi 6 Bulan Terpicu Pernyataan Goldman Sachs

“Meningkatnya intensitas gangguan dari sisi pasokan di pasar minyak akan mendukung harga  dalam jangka pendek,” kata ANZ dalam sebuah catatan penelitian.

Namun sebuah catatan bullish lebih lanjut terdengar oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) AS ketika mengatakan produksi minyak serpih diperkirakan akan turun pada bulan Juni untuk bulan kedelapan berturut-turut.

Produksi minyak serpih diperkirakan turun hampir 113.000 barel per hari (bph) menjadi 4.850.000 barel per hari, karena kemerosotan harga hampir dua tahun terus menggerogoti keuntungan pada pengebor, laporan EIA dirilis pada hari Senin menunjukkan.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari kebakaran di sekitar pusat pasir minyak Kanada Fort McMurray. Kebakaran meningkat dan bergerak cepat utara Senin, memaksa petugas pemadam kebakaran untuk mengalihkan fokus mereka untuk melindungi fasilitas pasir minyak utama utara kota, kata para pejabat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya harga minyak mentah berpotensi naik dengan dukungan sentimen penurunan produksi. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang jika naik signifikan dapat menekan harga minyak mentah. Harga diperkirakan menembus kisaran Resistance $ 48,70-$ 49,20, dan jika turun akan menembus kisaran Support $ 47,70-$ 47,20.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center

Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here