Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (17/05) berakhir turun tipis 0,05 persen pada 4729.16. Kenaikan tipis IHSG terjadi dengan adanya aksi aksi profit taking investor asing diimbangi oleh aksi beli saham investor lokal.
Aks profit taking investor asing dipicu kekuatiran pelemahan ekonomi Tiongkok. Presiden Xi Jinping mengatakan pada hari Senin bahwa Tiongkok akan mendorong reformasi pada sisi supply dan meningkatkan jumlah berpenghasilan menengah.
Pernyataan Xi, yang terjadi setelah data ekonomi yang mengecewakan untuk April, memperkuat harapan bahwa Beijing enggan untuk menggunakan stimulus moneter lebih lanjut untuk pertumbuhan bahkan untuk pemulihan ekonomi.
Lihat : Akhir Indeks Shanghai 17 Mei Tertekan Kekuatiran Stimulus Ekonomi
Sedangkan investor lokal memburu saham-saham yang sudah turun sebelumnya. Aksi beli saham didorong menguatnya Rupiah terhadap dollar AS. Pada sore ini pasangan kurs USDIDR melemah -0,11 persen pada 13,295.
IHSG sore ini tertekan oleh 3 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Keuangan yang turun -1,34%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 135 saham menguat, sedangkan 137 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 6,67 miliar saham dengan nilai mencapai 7,52 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 358.073 kali.
Lihat : IHSG 17 Mei Sesi 1 Tertekan Kekuatiran Ekonomi Tiongkok
Hingga akhir perdagangan sore ini aksi profit taking investor asing masih berlangsung. Tercatat sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp. 235,57 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi lanjutan aksi beli saham dan penguatan bursa Wall Street dan harga minyak mentah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4696-4664, dan kisaran Resistance 4757-4790.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
