Memantau pergerakan kurs rupiah pada perdagangan pasar spot valas dan juga antar bank hari kedua pekan ini, rupiah Selasa pagi (24/05) bergerak turun dengan cepat setelah diawal perdagangan dibuka lemah dari perdagangan sebelumnya.
Rupiah terkoreksi tajam oleh kekhawatiran pasar global untuk investasi di kawasan emerging market, dikarenakan kawasan ini sepertinya belum siap jika suku bunga Fed jadi dinaikkan pada bulan Juni. Akibatnya kurs kawasan Asia sebagian besar anjlok terhadap dollar.
Lihat: Dollar AS Selasa Pagi Bangkit Kalahkan Rivalnya
Lemahnya rupiah pagi ini belum mempengaruhi investor asing yang sedang setor modalnya ke bursa saham tanah air sehingga terbentuk net buy beberapa saat setelah pasar dibuka sebesar Rp24 miliar lebih. Aksi investor asing ini tidak mampu menopang IHSG yang sedang terkoreksi hingga turun 0,3% ke posisi 4730.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,71% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13670/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13573/US$. Namun kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13606 dari posisi 13607 perdagangan hari Senin (24/05).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan seiring proyeksi rallydollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13686 resistance 13570 per dollar.