Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (25/05) berakhir lemah, terpicu penguatan dollar AS.
Indeks Dollar AS berakhir naik 0,37 persen terhadap sekeranjang mata uang dunia terpicu komentar hawkish pejabat Fed yang menguatkan kenaikan suku bunga AS bulan Juni ini.
Kenaikan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikutan tergerus melemah.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,19 sen atau setara dengan -1,13 persen pada posisi 16,61 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Turun Terpicu Pelemahan Real Brazil
Malam nanti akan dirilis data Markit Composite PMI dan Service PMI Flash yang diperkirakan naik. Jika hasil ini terealisir dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada posisi 16,10 sen dan 15,60 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 17,10 sen dan 17,60 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang