Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (15/06) berakhir lemah, terpicu penguatan dollar AS.
Dolar AS telah meningkat sekitar 1,5 persen dari posisi terendah Juni terhadap sekeranjang mata uang, didorong oleh kekhawatiran Brexit.
Pada akhir perdagangan mata uang kemarin, indeks dollar AS naik 0,57 persen pada 94.91.
Kenaikan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikutan tergerus melemah.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,20 sen atau setara dengan -1,02 persen pada posisi 19,34 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Turun Terpicu Membaiknya Kondisi Cuaca Brazil
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan dollar AS dengan memudarnya harapan kenaikan suku bunga AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 19,80 sen dan 20,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 18,80 sen dan 18,30 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang