Harga minyak mentah berjangka jatuh di perdagangan Asia pada hari Rabu (15/06), terpicu peningkatan persediaan mingguan AS mengabaikan pernyataan IEA bahwa pasar minyak sekarang dalam keseimbangan.
Data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel dalam pekan hingga 10 Juni menjadi 536700000, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,3 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka AS jatuh ke level terendah tiga minggu dari $ 47,55 sebagai kontrak turun untuk hari kelima. Harga minyak mentah diperdagangkan turun 77 sen ke $ 47,72 per barel pada 0215 GMT.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent juga turun untuk hari kelima untuk mencapai terendah dalam sekitar dua minggu. Patokan global turun 75 sen lebih rendah pada $ 49,08 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Tertekan Kekuatan Dollar AS dan Kekuatiran Brexit
Sentimen negatif juga datang dari Brexit yang menekan pasar mata uang seperti untuk Jerman Bunds, imbal hasil yang jatuh di bawah nol untuk pertama kalinya pada Selasa setelah jajak pendapat baru menunjukkan suara Inggris yang “meninggalkan” lebih banyak dibandingkan “tetap” di Uni Eropa.
“Sebagai permintaan untuk aset safe haven meningkat, komoditas harus tetap di bawah tekanan,” kata ANZ dalam sebuah catatan.
The Sun koran berpengaruh, juga mendukung Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Jika Inggris keluar dari Uni Eropa, investor kuatir blok itu bisa tergelincir ke dalam resesi, yang pada gilirannya dapat melemahkan permintaan minyak.
Pasar minyak sekarang berada dalam keseimbangan akibat pemadaman tidak terencana dan permintaan yang kuat, terutama dari negara-negara berkembang, tetapi keseimbangan ini akan memiringkan menjadi surplus lagi awal tahun depan, Badan Energi Internasional mengatakan pada hari Selasa.
Lihat : IEA : Pasar Minyak Seimbang Paruh Kedua 2016; Pangkas Perkiraan Kelebihan Pasokan
Tapi ada banyak minyak mengalir ke pasar dengan ekspor Iran di jalur untuk mencapai yang tertinggi dalam hampir 4,5 tahun pada bulan Juni, sebagai pengiriman ke Eropa pulih mendekati tingkat pra-sanksi, sumber dengan pengetahuan tentang minyak mentah negara itu telah mengatakan kepada Reuters.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi bergerak turun dengan sentimen kekuatiran Brexit dan penguatan dollar AS jika berlanjut, juga kelebihan persediaan minyak mentah AS. Harga akan menembus kisaran Support $ 47,20- $ 46,70, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 48,20 – $ 48,70.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang