Miliarder AS Wilbur Ross Angkat Suara, Brexit Adalah Biaya Cerai Termahal Dalam Sejarah Dunia

673

Miliarder Amerika Serikat, Wilbur Ross mengatakan referendum di Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa akan menjadi “proses perceraian paling mahal dalam sejarah dunia” dengan potensi untuk mengacaukan pasar global dan merugikan investasi di negeri ini.

Brexit melalui referendum pada hari Kamis “akan mengerikan” bagi sterling serta UK, Eropa dan pasar AS, Ross, pemimpin perusahaan sekuritas swasta WL Ross & Co, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television bersama Guy Johnson dan Caroline Hyde.

Bursa saham global menguat demikian juga dengan pound yang menguat paling tinggi dalam tiga bulan di hari Senin ini di tengah tanda-tanda memanasnya Britons menjelang referendum yang akan memutuskan apakah Inggris akan meninggalkan blok perdagangan Uni Eropa atau tidak. Ross mengatakan holding Inggris terbesar yang dia miliki adalah pemberian pinjaman kepada Virgin Money Holdings U.K. Plc, di mana ia menempati urutan kedua di belakang miliarder Richard Branson, yang juga mendorong untuk Inggris tetap berada didalam Uni Eropa.

Sebuah suara untuk meninggalkan EU bearti memicu penurunan 10 persen harga rumah dan “menghapus” sekitar setengah kekayaan bersih dari warga Inggris dan menenggelamkan nilai tukar sterling, menurut Ross.

Ross juga akan melihat berapa besar dampak kerugian yang akan dialami oleh Virgin Money yang merupakan bisnis besar dalam pemberian pinjaman di Inggris, sebelum dia memutuskan apakah akan menjual saham 11,9 persen di perusahaan, yang memiliki nilai pasar seluruh 1,5 miliar pound ($ 2200000000).

“Ini orang-orang yang pensiun yang tampaknya paling mendukung meninggalkan dan itu benar-benar aneh,” kata Ross. “Di sebagian besar negara itu adalah orang tua yang lebih konservatif. Berikut ini orang-orang muda yang ingin tinggal dan orang-orang tua yang ingin terjun ke dalam gelap. “

Deutsche Bank AG dan pemberi pinjaman Jerman lainnya memiliki peluang untuk menjual asetnya di Inggris dan mengakuisisi perusahaan di Italia jika Inggris membuat perubahan.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Image : Tan Yoh
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here