Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, memberikan pukulan yang serius terhadap Uni Eropa dan hubungan internasional. Perdana menteri David Cameron mengumumkan pengunduran dirinya, poundsterling hancur, jatuh lebih dari 10% terhadap dolar AS, membukukan kejatuhan terbesar dalam satu hari sepanjang sejarah. Setelah event dramatis ini, saham-saham Eropa turun lebih dari 8%, kejatuhan terbesar dalam satu hari yang pernah terjadi. Kemenangan Brexit akan membuat Inggris mengalami rintangan perdagangan terhadap Uni Eropa yang merupakan pasar tunggal yang bebas dan akan memaksa mereka untuk mencari pasar yang baru di seluruh dunia. Terlebih lagi, keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan membuat Uni Eropa kehilangan sebagian dari output ekonominya dan bisa membawa kepada keluarnya anggota Uni Eropa lainnya.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Meskipun kejatuhan terjadi pada hari Jumat, saham Inggris mengalami minggu yang terbaik sejak awal Februari.
2. Consumer sentiment di AS tetap kuat, di 93.5.
3. PMI manufacturing index muncul di 51.4, naik dari sebelumnya 50.5 dan lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 51.
4. Initial jobless claims turun menjadi 259.000, dari sebelumnya 277.000.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Brexit menang, poundsterling jatuh ke level terendah sejak tahun 1985.
2. S&P 500 turun 3% untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus 2015.
3. Durable goods orders turun 2.2%, jauh dibawah dari yang diperkirakan penurunan sebesar 0.7%.
4. New home sales muncul di 551.000, dibawah daripada yang diperkirakan sebesar 565.000.
5. Chicago Fed index turun ke -0.51, dari sebelumnya 0.10.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center
