Defisit transaksi berjalan Inggris tetap dekat dengan rekor terburuk pada kuartal pertama tahun ini. Defisit dalam tiga bulan sampai Maret adalah £ 32.6bn, Kantor Statistik Nasional mengatakan Kamis (30/06), turun sedikit dari revisi naik £ 33.96bn pada kuartal akhir 2015.
Defisit transaksi berjalan berarti nilai impor barang, jasa dan pendapatan investasi melebihi ekspor.
Kesenjangan antara impor dan ekspor dapat dibantu dengan pound jatuh, yang akan membuat barang-barang UK yang diproduksi lebih murah di luar negeri.
Pound jatuh ke level terendah terhadap dolar selama lebih dari 30 tahun setelah keputusan negara itu untuk meninggalkan Uni Eropa.
Namun, sebelum referendum pada tanggal 23 Juni, Gubernur Bank of England, Mark Carney, mengatakan bahwa pemungutan suara untuk meninggalkan blok tersebut akan menguji “kebaikan orang asing”.
Dia merujuk pada investor yang sekarang mungkin memiliki pikiran kedua tentang menempatkan uang mereka ke aset Inggris, termasuk utang pemerintah, di lingkungan yang tidak pasti.
Howard Archer, kepala ekonom Inggris dan Eropa di IHS Global Insightmenyatakan : “Ada bahaya besar bahwa Inggris akan merasa semakin sulit untuk menarik arus ke dalam modal yang dibutuhkan untuk membiayai defisit transaksi berjalan, terutama mengingat baru-baru ini penurunan peringkat kredit.”
Lembaga pemeringkat Fitch memprediksi pada hari Rabu bahwa investasi akan turun 5% tahun depan karena iklim yang tidak menentu diciptakan oleh suara Brexit.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
