Abe Ingin Jepang Lepas Dari Deflasi Lebih Cepat, Minta Nasehat Bernanke

435

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan kepada mantan Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke pada pertemuan di Tokyo, ia ingin mempercepat Jepang keluar dari deflasi, dan menegaskan kembali komitmennya untuk menerapkan stimulus ekonomi baru.

“Kami hanya tinggal setengah jalan untuk keluar dari deflasi,” kata Abe pada awal pertemuan di kediamannya, hari ini. “Kami ingin menjadi teguh dalam mempercepat memisahkan diri dari deflasi.”

Pernyataan Abe pada pertemuan, yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan, Masatsugu Asakawa dan penasihat Koichi Hamada, datang sebelum ia memerintahkan Menteri Ekonomi Nobuteru Ishihara untuk mengkompilasi langkah-langkah stimulus bulan ini.

Berbicara kemudian, Ishihara tidak mengisyaratkan ukuran paket, mengatakan itu dapat didanai melalui penerbitan obligasi konstruksi daripada obligasi defisit. Pemerintah mengindikasikan ingin membuat pinjaman dengan suku bunga rendah.

Hamada mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bahwa Bernanke meminta Abe untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan ekonominya yang dijuluki abenomics dengan melengkapi kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal. Bernanke mengatakan kepada Abe bahwa Bank of Japan masih memiliki instrumen untuk lebih memudahkan kebijakan moneter, kata Yoshihide Suga, juru bicara pemerintah Jepang.

Bernanke bertemu Haruhiko Kuroda, gubernur bank sentral, untuk makan siang di hari Senin. BOJ tidak mengeluarkan pernyataan atas substansi pembicaraan tersebut.

Bernanke menawarkan pilihan kebijakan akan menjadi sesuatu tantangan yang baru bagi Jepang. Dia menyampaikan isi pidatonya yang terkenal yang disampaikannya pada tahun 2003, yang menyerukan kerjasama yang lebih besar antara pembuat kebijakan moneter dan fiskal untuk mengalahkan deflasi dan memacu perekonomian.

Bernanke berkunjung ke Jepang untuk pertama kalinya di tahun 2003, ketika dia masih menjadi anggota Dewan Federal Reserve, dan pesannya saat ini masih dibahas oleh pejabat BOJ. Jepang memiliki tradisi mencari nasihat dari para ahli di luar negeri, sesuatu yang telah dibawa ke tingkat yang baru di bawah pemerintahan Abe, yang juga berkonsultasi dengan peraih Nobel, Paul Krugman dan Joseph Stiglitz sebelum keputusannya pada bulan Juni untuk menunda kenaikan pajak penjualan.

Berbeda dengan kunjungan Bernanke minggu ini, tidak dipublikasikan dengan baik seperti yang dilakukan kepada dengan Krugman dan Stiglitz.

Kali ini, mantan kepala The Fed, yang perannya sekarang termasuk yang dari sesama-in-residence di Brookings Institution di Washington, datang pada saat yang sulit bagi BOJ. Sementara awal 2013.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here