Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (18/07) berakhir naik 0,34 persen pada 5127.50. Indeks LQ 45 ditutup naik 0,35 persen pada 880,57. Penguatan IHSG terdorong aksi beli saham investor asing yang dipicu penguatan Rupiah dan kenaikan harga minyak mentah.
Terpantau sore ini mata uang Rupiah menguat terhadap dollar AS. Pasangan mata uang USDIDR melemah -0,07 persen pada 13,087.
Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada Senin (18/07), dengan melemahnya dolar AS dan data ekonomi optimis dari Amerika Serikat memberikan dukungan harga.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 10 sen menjadi $ 46,05 per barel setelah mengakhiri sesi sebelumnya naik 27 sen, naik lebih dari 1 persen untuk seminggu.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 26 sen menjadi $ 47,87 per barel pada 0402 GMT setelah menutup 24 sen di sesi sebelumnya, setelah naik hampir 2 persen untuk seminggu.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS
IHSG sore ini terdukung oleh 8 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi pada sektor Pertambangan yang naik 2,05%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 172 saham menguat, sedangkan 153 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 7,58 miliar saham dengan nilai mencapai 7,31 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 274.607 kali.
Lihat : IHSG 18 Juli Sesi 1 Naik Terdukung Bargain Hunting Investor Asing
Terpantau sore ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 44,41 triliun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya akan menguat terbatas terdukung penguatan bursa global dan optimisme ekonomi Indonesia. Namun perlu diwaspadai adanya aksi profit taking. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5096-5072, dan kisaran Resistance 5159-5190.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang