Harga minyak mentah naik di awal perdagangan Asia pada Rabu setelah kelompok industri merilis persediaan minyak mentah mingguan AS turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu.
Persediaan minyak mentah AS turun 2,3 juta barel pekan lalu, kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) melaporkan. Angka tersebut di atas 2,1 juta-barel yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters.
Untuk persediaan distilasi termasuk diesel, API melaporkan hasil kejutan penarikan dari 484.000 barel. API juga mengatakan ada peningkatan bensin tak terduga dari 805.000 barel.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 7 sen menjadi $ 44,72 per barel. Pada sesi sebelumnya jatuh 59 sen, atau 1,3 persen, untuk berakhir di $ 44,65.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen menjadi $ 46,79 per barel pada 0017 GMT. Pada hari Selasa, kontrak berakhir turun 30 sen, atau 0,6 persen, pada $ 46,66 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun 1 Persen Terganjal Penguatan Dollar AS
Pemerintah AS melalui Energy Information Administration (EIA) akan mengeluarkan data persediaan minyak mentah mingguan AS pada Rabu malam nanti. Jika EIA mengumumkan penarikan, maka angka tersebut akan menjadi kesembilan minggu berturut penurunan persediaan minyak mentah AS.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penarikan namun kurang dari perkiraan. Jika terealisir akan menekan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya di sesi AS berpotensi melemah jika hasil laporan persediaan minyak mentah mingguan AS turun kurang dari perkiraan. Namun jika hasil menurun melebihi penurunan sebelumnya akan meningkatkan harga minyak. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 44,20- $ 43,70, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance 45,20 – $ 45,70.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang