Mengakhiri perdagangan valas antar bank di Indonesia dan juga masuki pasar spot sesi Eropa (12/8), kurs Rupiah bergerak sideways di area merah sepanjang hari. Masih stabilnya nilai rupiah di kisaran 13100 disebabkan intervensi BI yang melemahkan kurs referensinya dan juga kekuatan dollar AS yang terpangkas sejak sesi Asia. Namun secara mingguan rupiah berhasil cetak penguatan lawan dollar AS setelah pekan sebelumnya melemah.
Stabilnya posisi rupiah juga terbantu oleh pesona saham-saham bursa tanah air yang membuat investor asing masih menyetor modalnya cukup besar, hingga sore ini jumlah net buy investor asing tersebut bertambah dan kini menjadi Rp680 miliar. Namun tekanan profit taking investor lokal masih sangat kuat sehingga suntikan investor asing tidak berhasil angkat IHSG yang telah anjlok 0,8%.
Lihat: 3 Saham Tambang Unggulan Yang Gagal Perkuat IHSG Akhir Pekan
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13118/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13113/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diturunkan ke 13120 dari posisi 13113 perdagangan hari Kamis (11/08), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13186 setelah perdagangan sebelumnya 13179.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan diperkirakan dibuka positif oleh tingginya optimisme akan investasi tanah air yang terlihat pada imbal hasil yang lebih tinggi baik bursa saham maupun rupiahnya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens