Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tergerus Profit Taking

618

Harga minyak mentah turun dari level tertinggi 5-minggu pada hari Selasa, dengan para pedagang melakukan aksi ambil untung pada reli 16 persen sejak awal Agustus yang sebagian besar telah didorong oleh pembicaraan tentang produsen mengambil tindakan untuk menstabilkan harga.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate diperdagangkan pada $ 45,56 per barel, turun 18 sen dari penutupan sebelumnya, tapi masih lebih dari 16 persen di atas terendah $ 39,19 per barel pada 3 Agustus.

Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 48,14 per barel pada 0055 GMT, turun 21 sen dari penutupan sebelumnya. Meskipun turun, harga tetap lebih dari 15 persen lebih tinggi secara bulanan dari $ 41,51 per barel terendah 2 Agustus.

Para pedagang mengatakan penurunan harga adalah hasil dari profit taking setelah lebih dari dua minggu harga minyak mentah reli.

“Harga minyak mentah naik untuk empat pekan karena spekulasi terus meningkat bahwa OPEC akan membahas potensi produksi pada pertemuan mendatang antara anggota kelompok. Rusia bergabung, mengatakan itu terbuka untuk pembicaraan seperti juga,” kata ANZ Bank.

Dipimpin oleh eksportir minyak mentah Arab Saudi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah kembali meluncurkan pembahasan tentang produsen minyak berpotensi menahan lonjakan produksi dalam upaya untuk mengurangi kelebihan global dalam produksi dan penyimpanan minyak mentah dan bahan bakar produk halus.

Analis juga mengatakan bahwa kekhawatiran atas produksi minyak di Venezuela juga berdampak pasar. Venezuela, yang memegang cadangan minyak mentah terbesar di dunia, berada di jalur untuk mengalami penurunan produksi minyak tahunan paling tajam dalam 14 tahun karena berjuang dengan krisis ekonomi dan politik dan kurangnya investasi.

Dalam 12 bulan hingga Juni, produksi minyak mentah Venezuela turun 9 persen menjadi 2,36 juta barel per hari (bph), dan perdagangan dan pasokan data internal dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah perusahaan minyak yang dikendalikan negara PDVSA, yang memperhitungkan 94 persen dari pendapatan mata uang negara, turun menjadi 1,19 juta barel per hari pada bulan Juli, tidak termasuk penjualan independen yang dilakukan oleh usaha patungan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan sentimen optimisme upaya negara produsen minyak untuk menstabilkan harga dan pelemahan dollar AS. Pergerakan dollar AS juga perlu dicermati. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Resistance $ 46,00 – $ 46,50, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 45,00 – $ 45,50.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here