Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (23/08) berakhir turun 0,18 persen pada 5417.14. Indeks LQ 45 ditutup turun 0,18 persen pada 932,24. Pelemahan IHSG terpicu pelemahan harga minyak mentah sesi Asia.
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Sesi Asia Selasa (23/08) karena para analis termasuk Goldman Sachs memperingatkan bahwa reli harga bulan Agustus telah berlebihan, dan bahwa pembekuan produksi minyak yang diusulkan pada tingkat mendekati rekor saat ini tidak akan membantu mengendalikan pasar kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 44 sen atau 0,93 persen menjadi $ 46,97 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 48,80 per barel, turun 36 sen atau 0,73 persen dari penutupan terakhir mereka.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan 1 Persen
Namun penguatan tipis mata uang Rupiah, menahan pelemahan lebih jauh dari IHSG. Sore ini pasangan kurs USDIDR melemah tipis -0,03 persen pada 13,222.
IHSG sore ini tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Aneka Industri yang melemah 2,25%. Pada akhir perdagangan sore ini tercatat 117 saham menguat, sedangkan 207 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 7,18 miliar saham dengan nilai mencapai 7,95 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 277.530 kali.
Lihat : IHSG 23 Agustus Sesi 1 Merosot 1 Persen
Sore ini investor asing melakukan aksi profit taking. Terpantau sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai net sell Rp. 163,18 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi naik terdorong aksi bargain hunting dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5387-5355, dan kisaran Resistance 5448-5480.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
