Harga Gula Akhir Pekan Naik, Mingguan Melonjak 4,25 Persen

635

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (27/08) berakhir naik terpicu kekuatiran pengetatan produksi gula.

Harga gula mentah berjangka naik karena pasar tetap terperangkap di antara berlimpahnya pasokan jangka pendek dan prospek jangka menengah ketat.

“Pasar tampaknya macet, bisa bolak-balik, tapi tidak mampu mempertahankan momentum di kedua arah,” kata Analis Commonwealth Bank of Australia Tobin Gorey. Dealer mengatakan kecepatan yang kuat dari penghancuran tebu Brasil hingga pertengahan Agustus telah memastikan berlimpah jangka dekat pasokan meskipun hujan baru-baru ini memperlambat output.

Persediaan diperkirakan menurun akhir tahun ini dan selama kuartal pertama 2017, dengan sebagian besar analis memperkirakan defisit global yang lain di musim 2016/17.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,06 sen atau setara dengan 0,29 persen pada posisi 20,61 sen per pon.

Secara mingguan harga gula melonjak 4,25 persen, sebagian besar terdukung kekuatiran pengetatan produksi dan meningkatnya permintaan, serta pelemahan dollar AS.

Lihat : Harga Gula ICE Naik 1,6 Persen Terbantu Pelemahan Dollar AS

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  selanjutnya berpotensi lemah dengan potensi penguatan dollar AS setelah komentar hawkish pejabat The Fed memberikan harapan kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,10 sen dan 19,60 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 21,10 sen dan 21,60 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here