Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Penguatan Dollar AS dan Peningkatan Persediaan

616

Harga minyak mentah berjangka merosot pada Rabu, tertekan penguatan dolar AS yang naik sekitar tiga minggu tertinggi dan peningkatan persediaan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 7 sen menjadi $ 46,28 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 48,32 per barel pada 0608 GMT, turun 5 sen dari penutupan sebelumnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik setinggi 96,143, level tertinggi sejak 9 Agustus, pada Selasa.

Sebuah penguatan dollar AS membuat komoditas yang dijual dalam dolar seperti minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan mungkin menahan permintaan.

Dolar AS menguat setelah baru-baru ini komentar hawkish Ketua Fed Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer mendorong ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan di bulan September bisa terjadi.

“Mundurnya harga komoditas kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek dengan penguatan dollar AS dan fundamental lemah,” kata bank Australia ANZ dalam sebuah catatan.

Persediaan minyak mentah AS naik 942.000 barel dalam seminggu hingga 26 Agustus menjadi 525.200.000, hampir sejalan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 921.000 barel, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan Selasa.

Kekhawatiran atas gangguan produksi kilang disebabkan oleh ancaman badai di Teluk Meksiko telah sedikit mendukung harga sebagai kekenyangan produk di Amerika Serikat terus berlanjut.

Meskipun harga yang lebih rendah, banyak analis melihat keseimbangan penawaran dan permintaan ketat menjelang akhir tahun dan membesarkan perkiraan harga mereka.

“Kami menandai untuk perdagagan Brent Q3 diperkirakan $ 2 lebih tinggi dan Q4 meningkat sesuai dari $ 50 sampai $ 52 (per barel). Saldo sedikit lebih ketat di Q4 dari kajian sebelumnya,” kata Barclays Bank, Rabu.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan dari hasil sebelumnya. Sedangkan data bensin diperkirakan terjadi penarikan dibandingkan hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir akan meningkatkan harga minyak.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika dollar AS lanjutkan pelemahan, juga adanya kekuatiran kekenyangan pasokan serta pesimisme pertemuan produsen minyak di Aljazair. Namun malam nanti jika data persediaan minyak mentah AS terealisir menurun, akan menguatkan harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 45,80 – $ 45,30, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 46,80 – $ 47,30.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here