Hingga perdagangan pasar valas akhir sesi Asia (1/9), kurs rupiah masih bergerak negatif terhadap dollar AS. Padahal kondisi dollar AS di pasar spot sedang melemah terhadap beberapa rival utamanya dan kurs referensi BI juga sedang dikuatkan. Siang ini pergerakan rupiah dipengaruhi oleh data BPS yang menyebutkan terjadi deflasi pada bulan Agustus.
Lihat: Harga Pulsa Turun, Deflasi Agustus Terendah Dalam 15 Tahun
Pergerakan rupiah yang terus melemah membuat modal investor asing banyak keluar bursa saham hingga mencetak net sell Rp160 miliar lebih. Aksi jual saham yang terus terjadi sejak awal pekan dan profit taking investor lokal membuat IHSG turun 0,9%.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,05% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13276/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13275/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini kembali diperkuat.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13269 dari posisi 13300 perdagangan hari Selasa (30/08), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13335 setelah perdagangan sebelumnya 13367.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah pada akhir perdagangan oleh momentum penguatan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13295 dan resistance di 13235.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens