IHSG 13 September Berakhir Merosot Terganjal Anjloknya Minyak Mentah

650

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Selasa sore (13/09) berakhir turun 1,26 persen pada 5215,57. Indeks LQ45 juga berakhir turun 1,21 persen pada 895,48. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking terpicu anjloknya harga minyak mentah sesi Eropa setelah pernyataan IEA.

Sebuah penurunan tajam dalam pertumbuhan permintaan minyak global, ditambah dengan peningkatan persediaan berarti pasar minyak mentah akan kelebihan pasokan setidaknya melalui enam bulan pertama 2017, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Selasa (13/09).

Pertumbuhan permintaan global melambat pada kecepatan lebih dalam dari awalnya diprediksi. IEA menetapkan proyeksi pertumbuhan permintaan untuk 2017 tidak berubah dari prediksi pada bulan Juni di 1,2 juta barel per hari, namun memangkas proyeksi untuk 2016 pertumbuhan konsumsi 1,3 juta barel per hari, dari 1,4 juta.

Lihat : IEA : Permintaan Minyak Global Merosot, Harga Minyak Sesi Eropa Anjlok 2 Persen

Pada akhir perdagangan IHSG sore ini, 66 saham menguat, 267 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp7,22 triliun dari 6,77 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 254.994 kali.

Pelemahan IHSG tertekan oleh semua sektor yang merosot, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang anjlok 4,00 persen.

Lihat : IHSG 13 September Sesi 1 Merosot, Sektor Aneka Industri Anjlok 3 Persen

Sore ini terjadi aksi profit taking investor asing, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 378,09 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat terbatas terdorong aksi bargain hunting dan optimisme ekonomi. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5183-5153, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5247-5277.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here