Kekuatan dollar di pasar valas global masih sangat kuat kuasai kurs yang menjadi rivalnya, demikian juga dengan valas kawasan Asia. Kondisi tersebut memberikan sentimen negatif bagi rupiah yang dibuka melemah di awal perdagangan pasar spot Rabu (14/9). Demikian juga yang terjadi pada transaksi perdagangan antar bank, kondisi rupiah dilemahkan BI sangat signifikan.
Pelemahan rupiah pagi ini memberi alasan kuat bagi investor asing untuk kembali tarik modalnya cukup besar dari bursa Indonesia hingga mencetak net sell asing Rp344 miliar lebih. Aksi jual saham asing ini menjadi tekanan utama bagi IHSG yang kini sedang bergerak retreat 1,4%.
Lihat: IHSG 14 September Dibuka Negatif Tertekan Pelemahan Rupiah dan Wall Street
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,48% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13231/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13170/US$. Demikian juga kurs Jisdor diperlemah ke 13228 dari posisi 13151 perdagangan hari Selasa (13/9).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh prospek dollar AS yang menguat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13243 dan resistance di 131730.



