Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS

741

Harga minyak rebound di awal perdagangan sesi Asia pada hari Kamis (15/09) setelah jatuh sekitar 3 persen pada sesi sebelumnya, didukung oleh pelemahan dollar AS.

Harapan Federal Reserve AS akan menaikkan suku pada pertemuan kebijakan minggu depan ini telah surut, menempatkan tekanan pada mata uang AS, sehingga indeks dollar AS semalam turun 0,23 persen terhadap sekeranjang mata uang. Siang ini terpantau indeks dollar AS masih bergerak melemah.

Demikian juga sentimen penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS menguatkan harga. Persediaan minyak mentah AS turun 559.000 barel dalam pekan sampai 9 September menantang perkiraan analis untuk peningkatan 3,8 juta barel.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate naik 10 sen, atau 0,23 persen, pada $ 43,68 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 46,06 per barel, naik 21 sen, atau 0,46 persen.

Harga minyak mentah turun sekitar 3 persen untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu menyusul peningkatan 4,6 juta barel dalam persediaan minyak sulingan AS. Ini merupakan peningkatan mingguan terbesar sejak Januari dan menempatkan persediaan distilasi di enam tahun tertinggi musiman.

Harga minyak mentah telah turun sekitar 8 persen dalam lima sesi perdagangan terakhir, dan kekhawatiran tumbuh atas kemungkinan kembali pasokan minyak mentah dari Libya dan Nigeria.

“Keduanya Nigeria dan Libya telah melihat konflik dalam negeri mengekang ekspor. Namun, keduanya berupaya untuk melanjutkan beberapa fasilitas dalam beberapa minggu mendatang,” kata bank Australia ANZ dalam sebuah catatan.

Libya bekerja untuk menyelesaikan masalah force majeure di pelabuhan dari Zueitina, menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah Libya bisa mulai mengalir segera.

Harapan bahwa pasokan minyak mentah Nigeria juga bisa kembali sebagai penawaran untuk Oktober-loading minyak mentah Qua Iboe telah muncul.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan potensi pelemahan dollar AS setelah pudarnya harapan kenaikan suku bunga AS. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Resistance $ 44,20 – $ 44,70, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 43,20 – $ 42,70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here