Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Setelah Pernyataan Menteri Venezuela

826

Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Selasa (20/09) di sesi Asia setelah Venezuela mengatakan bahwa pasokan minyak mentah global perlu turun 10 persen untuk dapat membawa produksi ke tingkat konsumsi.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 26 sen atau 0,60 persen, menjadi $ 43,04 per barel.

Harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent diperdagangkan pada $ 45,77 per barel, turun 18 atau 0,39 persen.

Pernyataan ini membenarkan pandangan analis bahwa pasar tetap sangat kelebihan pasokan.

Pasokan minyak global 94 juta barel per hari perlu turun sekitar sepersepuluh jika itu adalah untuk mencocokkan konsumsi, Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino, menyatakan pada Senin.

“Produksi global adalah pada 94 juta barel per hari, dari yang kita butuhkan untuk turun 9 juta barel per hari untuk mempertahankan tingkat konsumsi,” kata Del Pino dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV intern perusahaan minyak negara PDVSA. Del Pino juga merupakan Presiden PDVSA.

Laporan datang pada hari yang sama dengan lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor mengatakan bahwa swap obligasi yang diusulkan oleh PDVSA adalah “distressed exchange” yang akan “sama saja ke default” jika sudah selesai, menjadi pukulan untuk usaha perusahaan yang kekurangan uang ini untuk mencari sumber keuangan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan kekuatiran kekenyangan global. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 42,50 – $ 42,00, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 43,50 – $ 44,00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here