Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (21/09) berakhir turun terpicu koreksi teknis.
Harga gula mengalami koreksi teknis setelah pasar baru-baru ini naik ke level tertinggi dalam lebih dari empat tahun.
Dealer mengatakan kenaikan itu telah didorong oleh pembelian teknis setelah pasar menembus rentang perdagangan baru-baru ini sementara menguatnya mata uang Real Brasil menambah sentimen bullish.
Pelemahan harga gula juga dipicu penguatan dolar AS. Indeks dolar, yang mengukur dollar terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,16 persen pada 96,00.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,05 sen atau setara dengan -0,22 persen pada posisi 20,70 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Naik Terpicu Perkiraan Penurunan Produksi
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan dollar AS dengan pudarnya harapan kenaikan suku bunga AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 21,20 sen dan 21,70 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 20,20 sen dan 19,70 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
