Rupiah di awal perdagangan pasar spot sesi Asia hari Kamis (22/9) bertambah kuat dari perdagangan sebelumnya hingga menyentuh kisaran 13000. Terpukulnya dollar AS terhadap banyak rival utamanya pasca pengumuman kebijakan Fed menjadi tumpuan kuat bagi Bank Indonesia perkuat kurs referensinya pada kisaran diatas.
Tingginyanilai rupiah pagi ini masih belum menjadi alasan bagi investor asing untuk banjiri bursa sahamnya dengan modalnya, justru terjadi profit taking dengan net sell asing Rp135 miliar lebih. Namun aksi jual saham asing ini tidak bisa menekan IHSG yang sedang naik 1%.
Lihat: IHSG 22 September Dibuka Naik Mantap Terdorong Penguatan Rupiah Setelah Keputusan The Fed
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak postif dengan posisi penguatan 0,30% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13097/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13105/US$. Demikian kurs Jisdor diperkuat ke 13098 dari posisi 13148 perdagangan hari Rabu (21/9).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh prospek dollar AS yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13105 dan resistance di 13070.