Rupiah di awal perdagangan pasar spot sesi Asia hari Senin (26/9) dibuka dengan posisi lebih tinggi dari perdagangan akhir pekan lalu yang juga didukung oleh intervensi penguatan kurs referensi BI selain kondisi dollar AS yang sedang terpukul oleh rival-rival utamanya.
Lihat: Kondisi Dollar AS Awal Pekan Dibuka Dengan Buruk
Kekuatan rupiah pagi awal pekan memberikan dorongan bagi investor asing untuk perbanyak aksi beli saham di bursa saham Indonesia, sehingga terbentuk net buy asing Rp116 miliar lebih. Namun aksi beli saham asing ini tidak mampu mengangkat IHSG yang sedang turun 0,4%.
Lihat: IHSG 26 September Dibuka Negatif Terganjal Pelemahan Bursa Global
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,06% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13089/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13076/US$. Namun untuk kurs Jisdor ditetapkan di posisi lebih tinggi dengan perdagangan sebelumnya ke 13076.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh prospek dollar AS yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13095 dan resistance di 13069.