Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari (15/10), harga batubara Rotterdam naik terdorong sentimen bullish.
Kekhawatiran atas pasokan batubara setelah dua deklarasi force majeure oleh perusahaan Anglo American dan South 32 dalam dua bulan terakhir, ditambah dengan kekurangan batubara yang berkelanjutan di Tiongkok menyebabkan rally harga.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak November 2016 berada di posisi 76,15 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 1,25 dollar atau setara dengan 1,67 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara maish positif, naik tipis 0,13 persen, sebagian besar terbantu penguatan harga minyak mentah dan impor Tiongkok, yang mengatasi sentimen negatif pelemahan minyak mentah dan penguatan dollar AS.
Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri dan Produksi Manufaktur bulan September yang diperkirakan meningkat. Jika terealisir dapat membantu mengangkat dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah jika dollar AS terealisir menguat.
Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Support pada posisi 75,65 dollar dan Support kedua di level 75,15 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 76,65 dollar dan 77,14 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang