Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari (17/10) berakhir naik. Kenaikan harga kopi arabica terdukung defisit produksi kopi global.
International Coffee Organization (ICO) Jumat menaikkan perkiraan untuk 2015/16 tanaman, tapi masih melihat terjadinya defisit global.
ICO memperkirakan defisit global 3.3. juta kantong untuk 2015/16, tahun kedua berturut-turut defisit.
Produksi di produsen kopi dunia No 1 Brazil diperkirakan 48.400.000 tas, turun 5,4 persen dari tahun sebelumnya sebagai kekeringan pada tahun 2014 berkurang.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember 2016 ditutup naik pada posisi 1,5540 dollar, naik sebesar 2,70 sen atau setara dengan 1,77 persen.
Pada pekan ini, harga kopi melonjak 5 persen, terbantu berbagai sentimen bullish yaitu pelemahan dollar AS, penguatan Real Brazil dan penurunan ekspor Brazil.
Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri dan Produksi Manufaktur bulan September yang diperkirakan meningkat. Jika terealisir dapat membantu mengangkat dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,5250 dollar dan 1,4950 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan enurunan harga ada pada posisi 1,5850 dollar dan 1,6150 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang