Harga minyak mentah naik pada perdagangan Rabu siang (19/10) di sesi Asia, didorong oleh laporan dari penurunan persediaan minyak mentah AS dan pernyataan OPEC mengatakan pemotongan produksi yang direncanakan akan tercapai.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 50,75 per barel, naik 46 sen, atau 0,91 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent berada di $ 52,13 per barel, naik 45 sen, atau 0,87 persen.
Persediaan minyak mentah turun 3,8 juta barel dalam pekan sampai 14 Oktober, menjadi 467.100.000 barel, API melaporkan Selasa.
Pedagang mengatakan kenaikan minyak juga didukung oleh Mohammed Barkindo, sekretaris jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang mengungkapkan keyakinan tentang prospek pemotongan produksi direncanakan menyusul pertemuan OPEC pada 30 November. Barkindo optimis kesepakatan pemotongan produksi akan tercapai.
Produksi pertama dipotong sejak 2008, dan OPEC berencana mengurangi produksi untuk berbagai 32,50 juta hingga 33,0 juta barel per hari (bph), dibandingkan dengan rekor produksi 33,6 juta barel per hari pada bulan September.
Kelompok ini berharap bahwa produsen non-OPEC, terutama Rusia, akan bekerja sama dalam pembatasan produksi.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan persediaan minyak mentah di AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan penurunan persediaan minyak mentah dan optimisme pemotongan produksi OPEC. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,25 -$ 51,75, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 50,25-$ 49,75
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang