Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot 1 Persen

646

Harga minyak turun sekitar satu persen pada Rabu (26/10) di sesi Asia, tertekan laporan lonjakan persediaan minyak mentah AS, kenaikan produksi di Nigeria dan perselisihan di antara produsen tentang penurunan produksi untuk mengatasi kekenyangan pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka AS berada di $ 49,42 per barel, turun 54 sen, atau 1,08 persen, dari penutupan Selasa.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen, atau 0,85 persen, pada $ 50,36 per barel. Harga mencapai $ 50,17 di awal sesi, terendah dalam tiga minggu.

Minyak mentah turun pagi ini setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan 4,8 juta barel dibandingkan kenaikan yang diperkirakan dari 1,7 juta.

Dolar AS mencapai puncak sembilan bulan semalam terhadap sekeranjang mata uang, didukung oleh ekspektasi suku AS akan naik pada akhir tahun, membuat harga komoditas dalam dollar AS mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Menurut analis pasar Reuters, Brent bisa turun lebih lanjut untuk $ 49,67, level support berikutnya.

Para pedagang mengatakan perselisihan dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tentang pemotongan produksi yang direncanakan akhir tahun ini membebani pasar minyak juga.

Irak, produsen minyak terbesar kedua OPEC, ingin dibebaskan dari pemotongan, dengan alasan perlu pendapatan untuk melawan pemberontak.

Anggota OPEC lainnya, termasuk Libya dan Nigeria, kemungkinan akan dibebaskan dari pemotongan produksi, sementara Iran dan Venezuela dan Indonesia juga tidak mungkin untuk mengurangi produksi.

Royal Dutch Shell telah kembali mengekspor minyak mentah dari terminal Forcados di Nigeria menyusul perbaikan setelah serangan militan, presiden Nigeria mengatakan Selasa.

Kecuali anggota non-OPEC produsen raksasa Rusia bergabung, yang meninggalkan tanggung jawab dari pemotongan potensial dengan produsen Arab di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA).

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan terjadi peningkatan, menyusul pada minggu sebelumnya terjadi penarikan yang mengejutkan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan meningkatnya persediaan minyak mentah mingguan AS seperti yang dilaporkan API dan EIA malam nanti. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 48,90 -$ 48,40, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,90-$ 50,40

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here