Mengamati pergerakan saham PT PP Properti Tbk (PPRO) yang perdagangan kemarin (26/10) masuk jajaran saham top mover atau penggerak kuat IHSG, anjlok kembali melanjutkan tekanan profit taking sebelumnya. Saham tidak mampu rebound yang sudah tertekan selama 2 hari berturut sekalipun laporan kinerja keuangan perseroan Q3-2016 berusaha memberikan sentimen positif.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PPRO berhasil mendapatkan keuntungan yang bertambah dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu mendapatkan laba bersih Rp260,52 miliar, sedangkan tahun lalu periode sama hanya Rp200,62 miliar.
Kinerja yang cukup lumayan ini menerima suntikan dari lonjakan pendapatan perseroan menjadi Rp1,56 triliun, atau alami peningkatan hingga 51% dari pendapatan periode Q3-2015. Pendapatan didominasi oleh pendapatan realty hingga Rp1,46 triliun, lalu pendapatan properti atau recurring income sebesar Rp94 miliar.
Saham PPRO diawal perdagangan kemarin dibuka kuat pada level 1385 namun terkoreksi kembali hingga turun ke 1375 dengan volume perdagangan saham sebanyak 48,9 juta saham. Saham PPRO kemarin berhasil mencapai posisi tinggi di kisaran 1420.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PPRO bergerak negatif dengan indikator MA masih menunjukkan kenaikan dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau sedikit bergerak turun bersamaan dengan turunnya +DI yang menunjukan pergerakan PPRO rawan koreksi. Dengan kondisi teknikal dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 1355-1340 hingga target resistance di level 1500-1540.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang