Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (29/10) berakhir naik. Kenaikan harga kopi arabica terdukung pelemahan mata uang Dollar AS.
Dolar AS tergelincir dari level tertinggi tiga bulan terhadap yen dan jatuh terhadap euro pada akhir pekan setelah data pemerintah AS menunjukkan perlambatan dalam belanja konsumen AS pada kuartal ketiga membayangi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang lebih kuat dari perkiraan.
Pelemahan dollar AS membuat harga kopi arabica yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember 2016 ditutup naik pada posisi 1,6550 dollar, naik sebesar 0,70 sen atau setara dengan 0,42 persen.
Kenaikan ini terus menambah mahal harga kopi arabica selama pekan ini, yang melonjak 6,02 persen. Lonjakan ini sebagian besar didukung penurunan proyeksi eskpor Brazil yang membawa harga gula naik 4 persen. Kenaikan juga didukung penurunan defisit produksi.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income dan Personal Spending September AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,6300 dollar dan 1,6000 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,6900 dollar dan 1,7200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang