Pergerakan saham PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang bergerak bearish sejak perdagangan awal bulan September saat perseroan melaporkan kondisi keuangan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini sepertinya akan terus berlanjut. Pasalnya baru-baru ini produsen semen Holcim kembali melaporkan kondisi keuangan yang merugi untuk periode kuartal ketiga.
Namun kerugian yang dilaporkan perseroan tersebut lebih rendah dari periode sama tahun 2015, SMCB rugi Rp160 miliar pada Q3-2016 sedangkan periode Q3-2015 rugi Rp372 miliar. Penurunan kerugian didorong oleh peningkatan penjualan dan pemangkasan beban produksi.
Penjualan semen SMCB naik 5 persen lebih mencapai Rp6,9 triliun dari pendapatan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp6,5 triliun. Pendapatan tersebut naik oleh karena volume penjualan semen meningkat 6,2 juta ton atau meningkat 10,4%.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (1/11), saham SMCB ditutup melemah cukup signfikan 0,5% ke posisi 960 dengan volume perdagangan saham mencapai 1,29 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMCB perdagangan saat itu bergerak negatif dengan indikator MA bergerak turun dan indikator stochastic konsolidasi di area jenuh jual.
Sementara itu indikator ADX terpantau bergerak turun dan +DI juga bergerak datar yang menunjukan pergerakan SMCB masih dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada level support berada pada 940 hingga resistance 970.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens