Pada penutupan perdagangan Kamis sore (10/11), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,66 persen pada 5450,31. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir naik 0,52 persen pada 926,22. Penguatan IHSG terdorong penguatan bursa Asia dan minyak mentah.
Bursa Asia pada penutupan sore ini berakhir di zona hijau. Semua indeks utama kawasan Asia naik tinggi.
Harga minyak mentah juga naik di sesi Asia siang ini. Harga minyak mentah berbalik dari kerugian awal untuk naik lebih tinggi pada perdagangan Kamis (10/11) karena pasar pulih dari keterkejutan atas kemenangan mengejutkan Presiden AS terpilih Donald Trump, meskipun para pedagang mengatakan bahwa fundamental minyak mentah masih lemah.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 15 sen, atau 0,3 persen, di $ 45,42 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Internasional Brent berjangka minyak mentah diperdagangkan pada $ 46,70 per barel, naik 34 sen, atau 0,7 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik, Fundamental Lemah Membayangi
Sore ini terpantau 241 saham menguat dan 95 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 12,71 miliar saham dengan nilai nominal Rp.8,10 triliun, dengan frekuensi sebanyak 335,373 kali.
Pada sore ini, IHSG terdukung oleh 8 sektor yang positif, dengan kenaikan tertinggi sektor Pertambangan yang melonjak 3,33 persen.
Pada akhir perdagangan sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp. 276,65 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif dengan harapan positif Donald Trump sebagai Presiden AS. Demikian juga optimisme ekonomi Indonesia diharapkan dapat mengangkat kembali bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5390-5370, dan kisaran Resistance 5438-5460.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang