Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (12/11) berakhir turun. Pelemahan harga kopi arabica terpicu penurunan mata uang Real Brazil.
Mata uang Real Brazil telah menurun 6,5% terhadap dolar sejak hasil pemilihan presiden AS Selasa di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan nasionalis di bawah Presiden terpilih Donald Trump bisa menekan perdagangan, dengan bank sentral Brasil intervensi dua hari berturut-turut untuk menopang mata uang.
Ketika Real Brasil melemah terhadap dolar AS, mendorong produsen melakukan penjualan untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi untuk barang berdenominasi dolar dalam mata uang lokal.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember 2016 ditutup turun pada posisi 1,5945 dollar, turun sebesar -2,40 sen atau setara dengan -1,48 persen.
Secara mingguan harga kopi arabica anjlok 6,9 persen, sebagian besar tertekan kekuatiran pasar setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden baru AS dan profit taking spekulan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan Dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,6250 dollar dan 1,6550 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 1,5650 dollar dan 1,5350 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang