Pergerakan rupiah Kamis (17/11) di pasar spot yang negatif dan dibuka melemah pada awal perdagangan masih terus berlangsung hingga sesi Eropa sore ini. Rupiah sepanjang hari bergerak lemah dengan kurs referensi BI juga lebih lemah dari perdagangan sebelumnya yang dipicu rendahnya yield obligasi di tengah retreat dollar AS terhadap banyak rival utamanya. Rupiah kesulitan untuk rebound sekalipun BI putuskan suku bunganya tidak berubah.
Lihat: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah 4,75 Persen
Kondisi rupiah tersebut kurang mampu menahan banyaknya modal asing keluar bursa melebihi arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp144 miliar lebih. Namun tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut tidak mampu menekan IHSG yang sedang kuat hingga naik 0,1%.
Lihat: IHSG 17 November Ditutup Naik Terbantu Aksi Beli Saham Investor Lokal
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini masih bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,38% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13396/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13422/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13347 dari perdagangan sebelumnya di 13338, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13452 dari perdagangan sebelumnya 13414.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka positif meskipun pergerakan dollar AS akan kembali menguat terhadap banyak rivalnya hingga perdagangan sesi Amerika berakhir esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens