Bursa saham AS ditutup naik tajam pada akhir perdagangan Kamis dinihari (08/12), dengan Dow Jones dan S & P 500 mencapai rekor tertinggi baru, sementara investor menunggu pengumuman kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa. Dow Jones naik 1,55% di 19,549.62 dengan kenaikan tertinggi saham Nike, SP500 naik 1,32% ke 2241,35 dengan sektor telekomunikasi memimpin 10 sektor yang lebih tinggi serta Nasdaq naik 1,14% ke 5,393.76.
Perdagangan bursa saham Asia pagi ini dibuka melonjak lebih dari 1% pengaruh bursa Wall Street mencapai rekor tertinggi baru, Nikkei naik 1,06% ke 18.692,32, ASX 200 naik 1,15% ke 5540,90 serta Kospi naik 1,18% ke 2015,41.
Dari pasar komoditas, harga emas memperpanjang kenaikan sebesar 0,44% menjadi USD 1,173.99 per troy ons pada akhir perdagangan Kamis dinihari (08/12), rebound dari terendah 10 bulan minggu ini karena dolar AS melemah terhadap euro menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa. Harga minyak mentah mereda 2,3% menjadi USD 49,77 per barel pada akhir perdagangan Kamis dinihari (08/12) terpicu data bearish persediaan minyak mentah AS dan keraguan bahwa pengurangan produksi yang dijanjikan oleh OPEC dan Rusia dapat mengakhiri kelebihan pasokan yang telah membebani pasar selama lebih dari dua tahun.
Dari pasar valas, meningkatnya Euro 3 minggu lebih tinggi terhadap Dollar AS pengaruh kebijakan moneter Bank Sentral Eropa, EURUSD naik 0,34% ke level 1.07528, GBPUSD turun 0,43% ke level 1.26233, USDJPY turun 0,23% ke level 113.740.
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (7/12) turun 0,1% ke posisi 5265,36, Pelemahan IHSG terganjal aksi profit taking investor asing. Sentimen anjloknya harga minyak mentah dan kekhawatiran kenaikan fed rate dalam waktu dekat menjadi alasan utama terjadinya tekanan jual lanjutan. Namun laju negative akan tertahan dengan penguatan rupiah terhadap dollar AS. Hari ini, IHSG diperkirakan akan di kisaran support 5195-5215 dan kisaran resistance 5290-5330. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : INCO, PGAS, SMRA dan TLKM.
Editor : Asido Situmorang
